Kering, lalu basah
Angin? Masih berhembus selayak pantas dipanggil angin
Rotiku dibalas keberanian
Tuang, tuanglah menuju bejana tak berdasar
Yang kuharap suatu saat menjadi penuh
Kuat, kuatlah menuju sudut tenangmu
Waktu pun masih dalam dimensi keempat
Biar aku dan emberku yang cari masalah
Bahagia, bahagialah dengan yang kau cari itu
Jangan terlalu naif sampai mengharapkan air mataku
Tidak semudah itu seni menghancurkan strukturku
Kadang, kering lalu basah
Sekarang, basah lalu kering
Tak apa kan keringku asal segarmu kau jaga?
-----
Bandung, 4 April 2017
Dari bantalmu
No comments:
Post a Comment