Hari ini bukan hari yang cukup baik buat aing sih. Kebahagiaannya bener-bener harus aing usahain, ketika kemarin-kemarin kebahagiaan itu datangnya dari lingkungan. Aing harus berusaha juga, sih, untuk kebahagiaan yang datang dari lingkungan itu. Tapi agak ngerasa pathetic aja gitu ga sih wkwk, ketika kebahagiaan aing datangnya dari cara nonton youtube dan ngedenger musik.
Tapi kebahagiaan itu cukup aing syukuri sih. Aing belajar bahwa dalam hal-hal kecil pun, seseorang di nan jauh sana bisa membahagiakan orang lain di belahan ujung dunia lainnya. Ini ngomongin TWICE btw WKWKWK.
Mungkin keliatan fanatik kali yak wkwk, ketika dengan nonton cewek-cewek kayak gitu aja aing bisa bahagia. Mungkin keliatan malah brengsek aja gitu kali, semisal ada yang mikir bahwa kebahagiaan aing datangnya dari seksualitas mereka. Sebenernya, aing mau klarifikasi (?) bahwa bukan itu yang aing liat dari TWICE. Tontonlah beberapa video musik mereka, dan kalian mungkin masih berpikir "oh, ini sama aja kayak girl group lainnya, yang menjual tubuh dan seksualitas mereka untuk jadi visual eye candy atau semacamnya lah. Dan mungkin aing gabakal bilang itu salah, karena pada hakikatnya emang bener TWICE itu cuma girl group biasa. Grup yang menjadikan performa mereka dilihat dan diagung-agungkan oleh (mostly) pria-pria di sana dengan fantasi-fantasi mereka, yang mungkin sebagian besar tidak terlalu.. bermoral lah.
Tapi mungkin coba deh lihat video-video personal mereka, semacam VLive, atau apalah gitu. Apa yang aing dapet dari situ, emangnya? Aing mendapat bahwa mereka tuh semacam definisi idol yang menurut aing positif. Lihat deh, gimana mereka berperilaku di depan kamera, gimana mereka cerita-cerita tentang hari mereka, gimana mereka menunjukkan solidaritas mereka sebagai girl group. Gimana Jihyo menunjukkan prowess dia sebagai pemimpin grup itu, gimana Nayeon jadi kakak-kakak mereka semua, gimana Momo menunjukkan kebolehan dia -yang sangat jago, secara pribadi aing--dalam menari. Gimana Jeongyeon jadi kakak rese yang nyuruh bersihin ini itu di kamar masing-masing, gimana keanggunan seorang Mina dalam balet, gimana Sana dengan charmnya sendiri dan dengan pikirannya sendiri yang aing anggap paling lucu di antara mereka semua, gimana Chaeyoung jadi rapper muda yang mungkin ga berbakat amat, tapi keliatan banget cintanya terhadap musik, gimana Tzuyu dengan kecantikannya dan ke-straight-forward-an dia yang ngakak walaupun paling muda di antara mereka semua. Dan terakhir, gimana Dahyun telah menginspirasi aing.
ANJIR FANBOY BANGET POST INI WKWKWK tapi yaa blogspot ini jadi tempat keluh kesah aing, bodo amat sih. Aing terinspirasi dengan Dahyun. Cek lah Dahyun yang lagi main piano, dan--entah ini akting atau bukan sebenernya--ekspresi dia yang sangat sangat aing idamkan dari sebuah wanita. Kenapa bisa aing bilang gitu? Itu menurut aing, sebuah ekspresi ketika kayak merasa "bodo amat sama dunia ini, aing sedang bahagia nih main piano". Itu hal yang menurut aing admirable banget dari seorang idol. Gimana cara dia ketika nge-dance itu ekspresinya adalah semacam "aing lagi seneng banget aing lagi enjoy banget". Gimana dia dengan suaranya (ini agak gajelas, tapi bear with me deh), iya, suaranya, walaupun ga bagus2 amat dalam nyanyinya, tapi lucu aja gitu. Pernah ga sih, denger suara orang, terus seneng aja dengernya? Itu yang aing rasakan dari dia. Itu mungkin emang bukan hasil kerja keras dia, aing akui, itu bawaan lahir wkwk. Tapi aing ga ngerasa bahwa aing butuh alasan untuk mengagumi orang. Sama kayak cinta ga sih?
Jadi, buat kalian para wanita yang jago main piano, kalian punya keanggunan yang lebih di mata aing HAHA. Main biola juga sih, main gitar pun, drum, dan lain segalanya, tapi ga kayak piano kalo di mata aing. Main piano, menurut aing, involves sebuah hal yang susah aing jelasin, tapi bener-bener appealing banget. Entah dari postur tubuh ketika lagi main piano, entah karena piano sendiri suaranya lembut dan.. vulnerable gitu, entahlah. Sebuah keanggunan yang beda dibanding wanita yang main gitar atau drum atau lainnya lah.
Post ini aing buat untuk menghargai beberapa orang di hidup aing yang telah menginspirasi aing. Mungkin pernah baca dari post-post aing sebelumnya yang ngomongin inspirasi juga, bahwa aing ga semudah itu terinspirasi. Tapi ya itulah, emang ga mudah, tapi somehow TWICE bisa masuk list itu wkwkwk. Coba deh cek video-video mereka (lagi), dan mungkin banyak yang setuju dengan aing bahwa mereka ga ngikutin banyak girl group lain yang mengedepankan seksualitas mereka, bukan. TWICE mempermainkan kata-kata sifat semacam "lucu" dan "lugu" dibanding dengan "seksi". Dan itu aing senengin banget. Ga menarik ga sih buat aing, dengan konsep grup cewek-cewek muda yang keliatan cantik doang dan nyanyi-nyanyi lagu heavy auto-tuned yang bahkan ga mereka buat sendiri. Makanya aing ga suka (beneran) girl group lain selain TWICE. Tapi TWICE beda.
Walaupun gitu, tetep sih menurut aing TWICE sekarang girl group nomor satu kalo tentang kecantikan mereka wkwkwk.
Kenapa di sini aing nulis panjang tentang TWICE? karena aing ingin yang baca ini tau bahwa blogspot ini emang tempat keluh kesah aing untuk hal2 ga penting juga selain yang penting wkwk. Dan, juga karena aing emang beneran mengagumi mereka segitunya sih. Ga kayak Arctic Monkeys, Michael Buble, Sheila On 7, Taylor Swift, Maroon 5, Feast, Danilla, Banda Neira, Figura Renata dan musisi-musisi lain yang aing kagumi karena perspektif musiknya. Lagu-lagu TWICE pun sebenernya bagus kok, ketika kalian denger lagu-lagu side B (yang biasanya ga dijadiin video musik) yang aing rasa lagu-lagu yang bukan untuk menarik pasar, tapi karena kecintaan aja terhadap musik. Rekomendasi dari aing meliputi semacam Turtle, Ice Cream, After Moon, Sunset, Like a Fool, dan banyak lagi.
Mungkin suatu saat pun aing mengulas musisi-musisi lain yang aing sebutin barusan, sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka yang telah mengubah hidup aing, sedikit maupun banyak.
Terima kasih banyak buat dia (WKWK) yang baru saja sekitar minggu-minggu ini menginspirasi aing, terutama inspirasi buat terus menulis. Aing lupa kebahagiaan yang aing dapet dengan menulis, makanya aing udah lama ga update blog ini kan. Dan dia telah mengingatkan aing, jadi terima kasih banyak! Semoga aing juga bisa melakukan hal yang sejenis, dan lebih lagi.
Sebentar lagi aing lulus (Oktober) (Aamiin). Doakan aing yak! Banyak hal-hal yang aing sedihkan dari masa-masa kuliah ini, terutama hal-hal seperti langit sore Bandung Timur yang menemani aing dan seseorang ketika kita foto-foto depan sebuah gedung yang nanti ia datangi dengan bahagia. Seperti gimana dia minjem jaket aing, gimana dia tetep seperti dia yang dulu aing kenal walaupun kita ada di kampus yang jauh berbeda, gimana dia terlihat bahagia aja. Sebuah kebahagiaan yang menular gitu, pernah ngerasain ga sih? Ketika seseorang itu bahagia aja udah cukup buat kita senyum. Itu yang aing sedihkan. Dan terutama karena dia yang memutuskan pergi dari hidup aing, dengan alasan yang sampai sekarang ga aing pahami dengan benar. Itu yang aing sedihkan.
Tapi kalo kamu lagi baca ini, tenang aja. Aing belajar banyak kok dari maneh, terutama tentang kebahagiaan dan kesedihan serta pengaruhnya di hidup aing, tapi aing tau maneh tidak menginginkan aing di sini. Jadi aing udah officially pamit dengan bayang-bayang maneh di pikiran aing, dan semoga stays that way. Ketika kita bertemu lagi suatu saat nanti, aing berharap kita bisa mulai lembaran baru sih. Bukan dengan hubungan yang spesial dan mengikat, tapi dengan hubungan temen aja. Terima kasih juga! Dan aing menyesal sebenernya nulis ini di blogspot wkwkwk malu jir menunjukkan vulnerability aing di depan orang-orang random yang mungkin baca ini, temen ataupun bukan. Tapi aing gamau ngehapus ini, aing bersikeras. Semoga dengan nulis ini pun aing bisa lebih baik menjalankan hidup aing! Meng-acknowledge kesedihan hidup adalah salah satu cara untuk maju ke depan, bukankah begitu?
20 Maret 2019
22.37
Apartemen Maul (Makasih maul!), dengan kondisi badan yang demam dan ga bisa ngerjain tugas apaapa, pula dengan ingatan bahwa besok harus ngurusin LPJ.
Nikmatin aja, gil! Masa-masa ini bakal maneh kenang kok.