Have you ever felt that this world is all about you? Have you ever wondered that, maybe, just maybe.. that the guy riding a motorcycle beside you on a red light is actually just a "programmed being", an NPC for you gamers out there, capable of only basic things (riding a motorcycle towards their "home") just to fool us into thinking that they have entire lives and children and memories? What if they don't? What if they DON'T have memories and lives, and are actually just there to enhance our perspective on this world, just to ensure that MY life is going as god's plan? What if this world is about god testing you, and ONLY you? That other people in your life, even your closest friends or greatest nemesis(-es?) are controlled by god, and you, you alone, are not?
Tentu saja, bukan aku yang pertama kali mikir kayak gini kan yak. Ada "Simulation theory", atau "simulation hypothesis", yang mem-propose bahwa hidup ini sebenernya adalah ciptaan in a literal sense, yaitu sebuah universe di dalam sebuah universe - entah milik siapa. Teori ini bilang kalo segala perspektif kita terhadap dunia (semua yang kita rasakan dengan kelima indera) tuh sebenernya direkayasa, hasil kodingan seseorang (atau banyak orang) (atau bukan orang) di luar sana yang punya suatu tujuan tertentu dengan kita. Segala yang kita rasain tuh simulasi, semacam game, kalian pernah kan main game? Bayangkan versi super advanced dari sebuah game, taroh headset VR di kepala kita, dimana kita bisa meraba, mencium dan mengecap (ditambah melihat dan mendengar yang udah bisa kita lakuin di game sekarang), dan.. bukankah itu udah mirip hidup kita sekarang?
Kuakui, emang agak beda sih, teori semacam "heliosentris" paragraf satu di atas dengan teori simulasi ini yang barusan, karena kalo satunya bener maka ga otomatis satunya benar ataupun salah, dan vice versa. Tapi coba lanjutin dulu aja deh, semoga ntar kalian dapet maksud aku kayak gimana.
Lalu, menurutku gimana? Well, aku masih percaya adanya Allah SWT sebagai tuhan yang maha esa. Maka dari itu, kemungkinan hidup kita ini simulasi!
Aku bukan orang yang paling islami banget (kalian udah tau sih pasti), tapi aku masih percaya, without a shadow of doubt, bahwa Allah exists, dan dia emang sedang menguji kita sekarang. Banyak, kok pengalaman hidup aku yang membuktikan pernyataan aku tadi itu, tapi ga perlu lah aku buka semuanya disini HEHE.
Tapi, terus gimana? Jadinya, karena aku percaya adanya tuhan, maka kemungkinan besar hidup kita ini simulasi. Iya ga sih? Let me break it down.
Mari kita asumsikan, for argument's sake, bahwa di dunia ini ada tuhan, dan mari kita sama-sama setuju aja dulu biar argumennya jalan. Siapa sih, tuhan itu? Beda untuk setiap agama, betul. Tapi apakah kita semua bisa setuju bahwa tuhan menciptakan dunia ini? (atau punya andil besar di dalamnya, semisal menciptakan sebuah makhluk yang menciptakan dunia ini). Semisal iya, maka coba kita liat lagi kalimatnya. "Tuhan menciptakan dunia ini". Ketika kita buat kalimat ini jadi pasif, korelasinya lebih keliatan lagi dengan teori simulasi barusan: "Dunia ini diciptakan oleh tuhan". Kenapa ada korelasinya? tentu karena argumen teori simulasi ini berjalan ketika premis awal dipenuhi, yaitu "dunia ini diciptakan, bukan udah ada dari dulu". Karena dunia ini "diciptakan", maka kita simpulkan ada "awal" dari dunia ini, dan itu bertentangan dengan pandangan bahwa "dunia ini udah ada dari dulu", dengan dimensi waktu sebagai pembedanya.
Intinya, dunia ini ciptaan. Ciptaan siapa? di argumen ini (dan yang aku pribadi percaya), ciptaan tuhan. Tapi terlepas dari itu, dunia ini ciptaan. Valid untuk masuk ke teori simulasi? valid. Mantep.
Seketika kalian udah percaya pandangan ini, maka harusnya ga susah bagi kalian untuk ngeliat possibilities yg mengitari pandangan ini. Muncul banyak pertanyaan lagi kan? Kenapa tuhan nyiptain dunia ini, kenapa tuhan menciptakan baik dan buruk, bukan baiknya aja. What are our purposes in life? Hal-hal semacam itu. Aku sih gabakal ribet sama pertanyaan2 itu (karena sebagian udah kejawab di Al-Qur'an, tapi juga) karena bukan itu yang aku bahas sekarang.
Jadi, tuhan itu siapa di simulasi ini? Berarti tuhan itu adalah pencipta simulasi ini. Kita ga punya data yang cukup (kalo kita ga ngambil tulisan-tulisan di kitab agama sebagai data) untuk mengambil argumen bahwa apakah tuhan punya universe-nya sendiri, terus apa yang dia gunakan untuk menciptakan dunia ini, apakah emang inherent power dari seorang tuhan, atau dia telah menciptakan juga suatu alat untuk mengontrol dan menciptakan universe kita sekarang ini, entahlah. Tapi inget, terlepas gimanapun, teori ini masih valid untuk teori simulasi. Inget, selama dunia ini diciptakan, maka teori simulasi bisa (ga pasti atau harus, tapi bisa) valid. Dan kita establish bahwa tuhan itu penciptanya.
Kenapa aing nulis ini?
Intinya mungkin suatu hal terjadi pagi tadi yang membuatku question reality as it is, apakah aing hidup di dunia ini cuma sendiri dan orang2 lain cuma semacam bot, semacam AI. Ataukah itu pandangan yang terlalu egosentris, yang ga masuk akal, kenapa tuhan cuma mau nguji aing out of ALL other people in this world, mungkin yang jauhhh lebih beriman dibanding aing, kenapa aing doang yang diuji?
Karena hal yang terjadi tadi pagi membuatku mikir, some twisted irony just happened in my life yang kayak cuma bisa ditulis di script film gitu deh, bukan yang bakal ada di kehidupan dunia ini. Sesaat ketika aing udah ngerasa ingin settle down, ingin yakin, ingin percaya bahwa "yaudah gas dengan dia!", tibatiba shit happens.
Dan sekarang tinggal bertanya ke diri sendiri, 어떻게?
Aing nulis sendiri pake keyboard korea, keren ga?
Doain aing bisa belajar bahasa korea fokus di liburan ini (semuanya: aamiin).
--
19 Mei 2019
When rainbows and sunshine got a f*kin stormy surprise