Wednesday, December 7, 2016

[PRAKTIKUM] Pemeriksaan Kadar Air dalam Agregat

Tujuan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan besarnya kadar air yang terkandung dalam agregat dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat agregat dalam kondisi kering terhadap berat semula yang dinyatakan dalam persen. Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi takaran air untuk adukan beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat di lapangan.
Alat & Bahan
  • Timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh.
  • Oven suhunya dapat diatur sampai (110±5)o C
  • Talam logam tahan karat berkapasitas cukup besar bagi tempat pengeringan benda uji
Prosedur Percobaan
  • Timbangan dan catat berat talam ( W1)
  • Masukkan benda uji ke dalam talam, dan kemudian berat talam dan benda uji ditimbang. Catat beratnya (W2)
  • Hitung berat benda uji W3 = W2 – W1
  • Keringkan contoh benda uji bersama talam dalam oven pada suhu (110±5)­o C hingga beratnya tetap.
  • Setelah kering contoh ditimbang dan dicatat berat benda uji beserta talam (W4)
  • Hitunglah berat benda uji kering : W5 = W4 – W1
Hasil

Analisis
Berdasarkan hasil percobaan, kami menemukan bahwa persentase kadar air agregat kasar lebih kecil daripada persentase kadar air agregat halus. Hal ini disebabkan karena pada jumlah volume yang sama didapatkan bahwa jumlah agregat halus akan lebih banyak karena agregat kasar lebih banyak terdapat rongga udara atau ruang kosong. Sehingga luas permukaan agregat halus lebih besar yang menyebabkan jumlah air yang berada pada agregat halus lebih banyak. Pada saat dalam keadaan air yang banyak, agregat halus akan sulit menjadi kering karena air akan tersimpan di antara butiran pasir dan menempel pada permukaan butiran pasir.

No comments:

Post a Comment